Jakarta, CNN Indonesia —
Pesatnya perkembangan teknologi turut diiringi berbagai modus kejahatan baru, termasuk pencurian data pribadi yang dapat menguras rekening yang ada di m-banking pengguna. Sekarang, bahkan ada 15 aplikasi terindikasi berbahaya karena mampu mencuri data pribadi Sampai saat ini menguras rekening.
Para penjahat sering menggunakan aplikasi palsu untuk mengelabui korbannya. Salah satu aplikasi yang marak dijadikan kamuflase kejahatan itu Merupakan pinjaman online.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa aplikasi berbahaya ini bisa dengan mudah diunduh oleh pengguna Android karena tersedia di Google Play Store.
Investigasi dari perusahaan keamanan siber McAfee Mobile Security menemukan 15 aplikasi berbahaya Sebelumnya diunduh lebih dari 8 juta kali di seluruh dunia. Tiga di antaranya berasal dari Indonesia, Dikenal sebagai KreditKu, Dana Kilat, dan RupiahKilat.
“Mereka beroperasi secara lokal di wilayah sasaran, terutama di Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Afrika. Beberapa dari mereka dipromosikan melalui iklan menipu di media sosial,” kata McAfee.
Aplikasi ini tidak hanya menipu pengguna dengan tawaran pinjaman Mudah, tetapi Bahkan mencuri data pribadi untuk disalahgunakan.
Ketiga aplikasi ini Menyajikan kemudahan pinjaman dengan bunga rendah. Sekalipun, di balik itu, aplikasi ini mengakses data pribadi pengguna seperti kontak, pesan SMS, dan foto pribadi untuk tujuan yang tidak etis.
McAfee melaporkan bahwa ketiga aplikasi tersebut Sebelumnya diunduh oleh sekitar 2 juta pengguna.
Aplikasi-aplikasi yang biasa dikenal sebagai SpyLoan ini menggunakan Strategi rekayasa sosial untuk memanipulasi pengguna Supaya bisa Menyajikan akses berlebihan pada perangkat mereka.
Ada beberapa pola yang bisa diidentifikasi dari aplikasi semacam ini, salah satunya Merupakan iklan menyesatkan. Aplikasi ini seringkali dipromosikan di media sosial dengan janji pinjaman Mudah, bunga rendah, dan persyaratan minimal.
Meski bertujuan menipu, aplikasi SpyLoan hadir dengan tampilan profesional. Aplikasi berbahaya ini hadir dengan nama dan logo yang menyerupai lembaga keuangan resmi Supaya bisa terlihat Handal.
Kemudian, aplikasi ini menggunakan persetujuan privasi palsu untuk mengelabui penggunanya. Saat pertama kali diakses, pengguna diminta menyetujui kebijakan privasi yang tampaknya resmi, tetapi Pada dasarnya berisi persetujuan untuk mengakses data sensitif.
Aplikasi SpyLoan Bahkan melakukan permintaan akses berlebihan. Setelah terinstal, aplikasi meminta izin untuk mengakses kontak, pesan SMS, panggilan telepon, kamera, dan mikrofon, padahal akses tersebut tidak relevan dengan fungsi aplikasi sebagai penyedia pinjaman.
Ciri-ciri terakhir dan paling berbahaya Merupakan permintaan data-data sensitif. Korban SpyLoan diminta Menyajikan dokumen identifikasi seperti KTP dan informasi pribadi yang sensitif, rekening bank, informasi karyawan, serta data perangkat yang diambil dari perangkat korban.
“Aplikasi SpyLoan Merupakan aplikasi keuangan intrusif yang memikat pengguna dengan janji pinjaman Mudah dan fleksibel, sering kali menampilkan suku bunga rendah dan persyaratan minimal,” terang McAfee.
Daftar lengkap 15 aplikasi berbahaya berjenis SpyLoan:
1. Prestamo Seguro-Rapido, Seguro (1 juta download)
2. Prestamo Rapido-Credit Easy (1 juta download)
3. Get Baht Easily – Quick Loan (1 juta download)
4. RupiahKilat – Dana Cair (1 juta download)
5. Borrow Happily – Loan (1 juta download)
6. Happy Money (1 juta download)
7. KreditKu – Uang Online (500.000 download)
8. Dana Kilat – Pinjaman Kecil (500.000 download)
9. Cash Loan-Vay tien (500.000 download)
10. RapidFinance (100.000 download)
11. PretPourVous (100.000 download)
12. Huayna Money – Prestamo Rapido (100.000 download)
13. Iprestamos: Rapidon Credito (100.000 download)
14. ConseguirSol-Dinero Rapido (100.000 download)
15. EcoPret Pret En Ligne (100.000 download).
(lom/dmi)
[Gambas:Video CNN]
Sumber Refrensi Berita: CNNINDONESIA